Sunday 13 January 2019

Surup


Senja yang sekarang tak lagi sesakral senja yang dulu ku kenal.
Senja yang semestinya indah diselipkan dalam sebait puisi.
Menjadi senja yang tak lagi punya kesan romantis.
Entah apa musababnya, mungkin karena yang mengaku-ngaku penikmat senja, pemburu senja, atau apalah mereka menyebutnya.
Yang memburunya hanya untuk diposting di media sosial, lalu dengan congak melabel diri sendiri sebagai pengagum senja.
Sehabis itu pergi dan tak berarti.
Lalu apa esensinya, cukupkah dengan demikian?
Semenjak saat itu aku tak lagi menyelipkan kata senja.
Aku tak punya masalah dengan senja,
Aku tak pernah kecewa akan cantiknya,
Aku hanya tak bergairah kehilangan kesakralannya.
Senja kini berubah menjadi SURUP,
SURUP yang semoga tetap terjaga kemagisannya dan kesakralannya.

Rizal
-12/01/2019-

0 komentar:

Post a Comment